Area kulit sekitar mata memang rawan sekali kering pada beberapa orang. Kadang, kondisi ini juga bisa terjadi ketika suhu di suatu tempat yang lebih dingin. Kondisi area kulit sekitar mata yang kering pun turut berperan pada terbentuknya garis-garis halus hingga kerutan.
Krim mata, serum mata, hingga masker mata menjadi beberapa solusi untuk melembabkan kulit hingga memperbaiki tampilannya yang menggelap atau pun membentuk kantung mata. Sayangnya, tidak semua orang cocok dengan pelembab mata yang teksturnya terlalu thick atau kental.
Pelembab mata dengan tekstur yang ringan seperti gel pun menjadi jawabannya. Nah, gimana dengan pelembab sekaligus masker mata yang teksturnya seperti gel?
Kenalan dulu yuk dengan Heimish Bulgarian Rose Hydrogel Eye Patch!

Klaim
Masker mata ini mengklaim efek anti kerut dan mencerahkan pada area kulit di sekitar mata. Singkat, padat, dan jelas ya hehe.
Bahan
Water, glycerin, niacinamide, Chondrus crispus (carrageenan), butylene glycol, Cocos nucifera (coconut) fruit extract, Pinus sylvestris leaf extract, propanediol, pentylene glycol, Rosa damascena flower water (1000 ppm), Nelumbo nucifera flower extract, Portulaca oleracea extract, Hamamelis virgiana (witch hazel) extract, Centella asiatica extract, ethylhexylglycerin, sodium hyaluronate, dipotassium glycyrrhizate, PEG-60 hydrogenated castor oil, Ceratonia siliqua gum, sucrose, potassium chloride, Cyamopsis tetragonoloba (guar) gum, calcium chloride, allantoin, tripropylene glycol, dipropylene glycol, cellulose gum, Chondrus crispus powder, Ricinus communis (castor) seed oil, calcium aluminum borosilicate, tin oxide, carmine, calcium lactate, adenosine, synthetic fluorphlogopite, titanium dioxide, disodium EDTA, ethyl hexanediol, 1,2-hexanediol, chlorphenesin, arginine, fragrance.
Bahan-Bahan yang Harus Diperhatikan
Kecuali pewangi (fragrance) yang ada di urutan-urutan terakhir, sepertinya tidak ada bahan yang perlu dikhawatirkan karena kadar bahannya yang tidak terlalu dominan. Bagi yang berkulit sensitif khususnya terhadap wewangian dan minyak hasil ekstraksi dari biji-bijian (salah satunya seperti si minyak biji kastor (Ricinus communis seed oil)), mungkin bisa coba tester-nya dulu.
Informasi Tambahan
Kemasan
Masker mata ini berjumlah 30 pasang alias 60 lembar masker mata. Masker mata ini dikemas dalam wadah (jar) plastik yang ukurannya cukup besar. Selain ada tutup luarnya, ada tutup dalam untuk mencegah cairan serum pada maskernya mengering.

Ada spatula plastik juga yang bisa digunakan untuk mengambil maskernya. Spatulanya sangat membantu untuk mengambil lembaran maskernya karena licin kalau harus diambil dengan jari. Plus, tidak higienis juga kalau diambil dengan jari, kan?
Tekstur

Lembaran masker ini merupakan gel yang ‘direndam’ dalam cairan serum yang cukup kental. Yup, ada cairan serumnya lho di dalam kemasan. Wanginya sendiri menurutku tidak menyengat dan samar-samar aroma bunga mawar.
Period After Opening
Sayangnya, tidak ada info tentang PAO di bungkus kemasan maupun di wadahnya sendiri. Rata-rata PAO sebuah produk 12 bulan setelah produk dibuka.
Produk yang Dipakai Sebelumnya
Aku masih menggunakan krim mataku, TBS OOL, saat menggunakan masker mata ini. Aku menambahkan masker mata ini pun ke dalam rutinitas mingguan. Walaupun TBS OOL bisa digunakan sebagai masker mata tapi krim mata ini lebih tepat digunakan sebagai pelembab oklusif ketimbang pelembab yang menghidrasi.
Cara Penggunaan
Setelah melakukan rutinitas skincare malam hari, aku pakai masker mata ini sebagai langkah terakhir. Kadang, kalau mata terasa lelah selesai bekerja di depan laptop dalam waktu lama, aku pakai masker ini juga. Tentunya, aku pakai masker ini setelah membersihkan wajah.
Lama Penggunaan
Aku mulai menggunakan masker ini sejak November 2018 sampai Maret 2019. Aku menggunakan masker mata ini 3 kali seminggu. Kadang, aku juga menggunakan masker ini kalau aku kurang tidur pada malam sebelumnya. Durasi pemakaiannya yaitu 20-30 menit. Aku pernah beberapa kali ketiduran jadi pakai masker ini semalaman tapi tidak ada masalah keesokan paginya.
Efek Setelah Penggunaan
Masker mata ini menurutku cukup unik. Teksturnya yang gel ini awalnya terasa cukup tebal saat ditempelkan ke bawah mata. Tapi, lama kelamaan maskernya jadi menipis. Penipisan lapisan maskernya lebih kelihatan kalau masker ini dipakai semalaman (overnight).
Karena aku pakai masker ini dengan tujuan untuk menghidrasi area kulit sekitar mata, aku tidak berharap dengan klaimnya untuk menghilangkan kerutan. Bukannya sangsi sih tapi aku rasa garis kerutan yang ada di bagian kantung mataku itu perlu perhatian lebih deh.
Memang ini cuma kerutan halus yang mungkin timbul akibat sering begadang dan kurang hidrasi. Tapi, aku rasa bahan aktif yang tepat dalam suatu produk serum atau krim mata akan lebih nampol untuk mengurangi tampilan kerutan halus ini.
Nah, gimana dengan kemampuan hidrasinya? Aku merasa kulit di bagian bawah mata memang jadi lebih terhidrasi. Aku yakin efek cerah ini pun karena konsistensi serum yang ‘merendam’ dari masker mata ini. Cairan serumnya seperti gel ringan yang mudah terserap kulit. Selain itu, adanyan kandungan gliserol pada urutan kedua yang berperan besar dalam fungsi hidrasi.
Tampilan kulit bagian bawah mata pun lebih cerah setiap selesai maskeran karena area kulit tersebut terhidrasi dengan baik. Sayangnya, karena aku tidak menggunakan masker ini setiap hari (maksimal hanya 3 kali seminggu), aku hanya yakin bahwa efek lebih cerah ini memang bisa didapat setiap selesai memakai masker ini dan tidak bertahan lama.
Tapi, bukannya ada niasinamida dalam produk ini?
Well, kandungan niasinamida memang berfungsi mampu untuk mencerahkan kulit. Ditambah lagi kandungan ini ada di urutan ketiga, jadi konsentrasinya di dalam produk ini juga cukup banyak. Walaupun kandungan niasinamida memang mencerahkan, aku tidak yakin kalau kandungan ini saja yang membuat tampilan bawah mataku lebih cerah.
Lho, kok bisa begitu?
Ya, karena penggunaan masker mata ini tidak setiap hari. Aku lebih yakin kalau efek cerah yang kudapatkan dari masker mata ini karena manfaat hidrasinya. Ingat, masker mata ini bentuknya water-based gel yang terlapisi oleh cairan serum. Jadi, wajar saja kalau ada tampilan cerah setelah menggunakan masker.
Kita bisa mengibaratkan kulit seperti spons. Spons yang menyerap air akan tampak lebih plump dan tidak kusam ketimbang spons yang kering. Nah, analogi yang sama tersebut bisa kita terapkan untuk lapisan jaringan kulit kita. Menurutku, kulit yang digunakan masker dengan fungsi hidrasi akan memberikan efek seperti spons yang dibasahi air tersebut.
Kesimpulan
Apakah sesuai dengan klaim atau manfaat yang dijanjikan?
Ada dua klaim yang dijanjikan produk ini yaitu efek anti kerut dan mencerahkan kulit sekitar area mata. Aku ngga menemukan efek anti kerut setelah pemakaian produk ini dari November 2018 sampai Februari 2019. Kebalikannya, aku menemukan efek mencerahkan dari penggunaan produk ini. Namun, efek mencerahkan ini hanya muncul setiap selesai pakai produk ini dan hanya bertahan sementara.
Apakah produk yang digunakan menyebabkan reaksi tertentu?
Tidak. Produk ini tidak menimbulkan reaksi apapun pada area kulit sekitar mataku.
Apa yang harus diperhatikan saat menggunakan produk ini?
Cairan serum yang ‘merendam’ produk ini cukup banyak. Agak hati-hati ya, jangan sampai cairan serumnya masuk ke mata. Cairan serum ini pernah tidak sengaja masuk ke mataku, rasanya lumayan perih.
Bakal beli lagi apa ngga?
Ya. Tapi, mungkin produk ini akan lebih kugunakan setiap aku selesai bekerja di depan laptop dalam waktu lama. Aku lebih mengandalkan efek hidrasinya dan ngga terlalu berharap dengan dua klaim yang dijanjikan produk ini.
Bisa Dibeli Dimana & Harganya Berapa?
Produk ini bisa dibeli di Sociolla dengan harga Rp 310.000,00 .
Sekian ulasan produk kali ini. Gimana, tertarik untuk mencoba Heimish Bulgarian Rose Water Hydrogel Eye Patch ini?
See you on the next post!