Sudah baca ulasanku tentang Secret Key di sini? Kali ini, aku ingin mengulas toner yang kubeli karena… aku kelupaan bawa toner saat sedang bepergian ke Jogja tahun kemarin. Yap, kenalan dulu yuk sama Everwhite Be Bright Essence Toner!

Tonernya sudah habis! 😀

Klaim

Produk ini merupakan toner esens yang bisa difungsikan juga untuk esens wajah. Sebagai esens wajah, toner ini bisa digunakan berulang kali dengan cara diusapkan dan ditepuk-tepuk ke wajah hingga wajah terasa lembab dan siap untuk menerima rangkaian skincare selanjutnya. Toner ini tidak memiliki kandungan alkohol, jadi jelas ya kenapa juga bisa difungsikan sebagai esens wajah.

Nah, toner ini mengklaim kemampuannnya untuk membersihkan hingga pori-pori wajah, mencerahkan kulit, hingga menyegarkan kulit setelah dibersihkan dengan pembersih wajah. Hmm, membersihkan hingga pori-pori dan mencerahkan? Coba kita cek komposisi bahan-bahannya.

Bahan

Bagian belakang botol yang menampilkan daftar bahan toner ini

Aqua, Chamomilla Recutita (Bunga Matahari) Extract, Panthenol, Ethylcellulosa Lactobacillus (Kefir) Whey Ferment, Cucumis Sativa (Cucumber) Fruit Extract, Collagen, Glutathione, Arbutin, Niacinamide, Phenoxyethanol, Fragrance (Parfum) Components and Finished Fragrance.

Untuk membersihkan pori-pori wajah, klaim ini mungkin ada benarnya karena ada kandungan niasinamida yang dinilai mampu membersihkan pori-pori yang tersumbat oleh sebum dan kotoran lainnya.

Namun, niasinamida sebenarnya lebih tepat dikatakan mampu untuk mengurangi produksi sebum yang berlebih lho (Draelos dkk. 2006, studi dilakukan pada kulit orang Jepang dan ras Kaukasia). Dengan produksi sebum yang seimbang dan lebih terkontrol, kemungkinan pori-pori tersumbat dan menyebabkan komedo hingga jerawat pun jadi lebih kecil.

Nah, produksi sebum yang lebih terkontrol ini pun berhubungan juga tampilan kulit yang lebih cerah. Sebum yang berlebih pada permukaan kulit akan membuat tampilan kulit yang kusam. Selain itu, niasinamida juga dikenal mampu untuk memudarkan tampilan pigmentasi berlebih seperti bekas jerawat, flek hitam, warna kulit yang tidak merata karena paparan sinar matahari (Hakozaki dkk. 2002)

Arbutin yang terkandung di dalam toner ini juga mampu mencerahkan kulit. Arbutin memiliki kemampuan untuk menghambat aktivitas enzim tirosinase melanosom dan polimerase DHICA pada konsentrasi nonsitotoksik. Tapi perlu diingat, arbutin tidak memiliki kemampuan untuk menghambat sintesis dari tirosinase tersebut (Maeda & Fukuda, 1996; Chakraborty, dkk. 1998).

Selain niasinamida dan arbutin, ada glutathione yang juga sering digadang-gadang kemampuannya untuk mencerahkan dan mengurangi tampilan pigmentasi berlebih. Sayangnya, suatu review study  di tahun 2018 yang mengompilasi penelitian-penelitian terkait efek glutathione terhadap pigmentasi berlebih menunjukkan bahwa belum ada hasil yang signifikan dari glutathione itu sendiri.

Jadi, kalau bisa kusimpulkan nih bahan yang sesuai dengan klaim mencerahkan dan membersihkan pori-pori di wajah yaitu si niasinamida dan arbutin. Dari 12 bahan yang tercantum dalam komposisi, arbutin berada di posisi kedelapan dan niasinamida berada di posisi kesembilan. Keduanya bersandingan dengan 3 bahan terakhir yang fungsinya sebagai pengawet (phenoxyethanol) dan masking/pewangi (fragrance component & finished fragrance).

Dengan kata lain, konsentrasi arbutin dan niasinamida dalam toner ini ya ngga terlalu banyak. Jadi, aku rasa cukup bijak kalau kita ngga terlalu berharap banyak dengan hanya pakai toner ini saja khususnya kalau kita ingin mencerahkan kulit wajah dan mengurangi tampilan bekas jerawat pada wajah. Yap, toner ini kan

Gimana dengan bahan-bahan lainnya? Bahan-bahan yang sifatnya melembabkan dan menutrisi seperti ekstrak bunga matahari, pantenol, filtrat fermentasi kefir, ekstrak timun, dan kolagen. Sejauh ini, bahan-bahan tersebut tidak ada yang bersifat mengiritasi bagi kulit sensitif.

Bahan-Bahan yang Harus Diperhatikan

Bagi kalian yang rentan berjerawat atau sedang ada fungal acne, ada baiknya tidak mencoba toner ini terlebih dahulu sampai kulit kalian tidak lagi berjerawat. Kandungan fermentasi kefir yang ada dalam toner ini dikhawatirkan akan semakin memicu kondisi kulit yang sedang ada fungal acne. Selain itu, bagi kalian yang berkulit sensitif khususnya terhadap pewangi, produk ini memiliki kandungan pewangi. Aroma pada toner ini pun cukup kuat walaupun tidak sampai menyengat.

Informasi Tambahan

Kemasan

Botol toner yang berukuran 100 ml ini terbuat dari plastik yang cukup keras. Botolnya sendiri cukup mungil, jadi cocok untuk dibawa bepergian. Tutup botol ini merupakan tutup ulir. Tidak ada stopper pada lubang botolnya, jadi hati-hati yang menutupnya supaya tidak mudah tumpah.

Tekstur Produk

Tampilan toner ini seperti air yang tidak berwarna. Toner yang ringan ini cukup cepat menyerap apalagi bila digunakan sebagai esens wajah.

Period After Opening

Toner ini memiliki masa pemakaian selama 12 bulan setelah dibuka.

Produk yang Dipakai Sebelumnya

Sebelumnya, aku menggunakan Secret Key Milk Brightening Toner .

Lama Penggunaan

Aku menggunakan toner ini kurang lebih hanya dua bulan saja sejak awal Februari tahun kemarin. Aku tidak menggunakan toner ini hingga habis karena aku menyimpannya untuk digunakan saat bepergian. Selain itu, aku sempat berjerawat saat itu di daerah dagu dan pipi, jadi aku sempat beberapa kali menghentikan penggunaan toner ini dan mencari alternatif toner non alkohol lainnya.

Cara Penggunaan

Sebagai toner, aku membasahi kapas dengan toner ini lalu mengusapkannya ke wajah setelah membersihkan wajah dengan pembersih wajah.

Sebagai esens, aku menuangkan 3 – 4 tetes toner ini ke telapak tangan lalu membaurkannya ke wajah dan menepuk-nepuk agar terserap dengan baik pada wajah.

Efek Setelah Penggunaan

Aku tidak menemukan keluhan selama penggunaan selama dua bulan tersebut. Toner ini cukup mudah menyerap kalau digunakan juga sebagai esens wajah. Tidak ada kesan kulit terasa kesat atau pun lengket setelah penggunaan toner ini. Sayangnya, aroma toner ini memang cukup kuat tapi juga cepat hilang/tidak lama bertahan setelah dibiarkan beberapa saat.

Selama menggunakan toner ini, aku tidak menemukan kulitku jadi rentan berkomedo yang tampak di permukaan. Dengan kata lain, aku tidak bisa menilai apakah toner ini tidak bekerja dengan baik atau tidak karena aku jarang sekali memiliki komedo yang tampak di permukaan. Hanya saja, setiap sekali sebulan aku selalu facial untuk mengeluarkan komedo. Walaupun tidak banyak, tapi memang tetap saja ada komedo yang dikeluarkan dari wajah khususnya dari bagian hidung dan dagu.

Bisa jadi, kandungan niasinamida yang ada dalam toner ini ikut membantu komedo yang masih terpendam untuk terdorong ke permukaan. Well… walaupun aku ngga yakin sih karena kandungan niasinamida pada toner ini bisa dibilang rendah mengingat letak bahan ini berada pada urutan kesembilan dari 12 bahan yang digunakan.

Sayangnya, aku sempat berjerawat bukan karena toner ini atau pun rangkaian skincare lainnya. Aku berjerawat saat itu karena pola tidurku yang sempat berantakan. Aku yang lebih sering kurang tidur memang jadi lebih rentan berjerawat khususnya di daerah dagu dan pipi. Karena itu, aku mencoba untuk menghentikan penggunaan toner ini sementara waktu. Supaya tidak terbuang, aku mengalihkan toner ini untuk kubawa saat bepergian dan tentunya saat kondisi kulitku sedang tidak berjerawat.

Kesimpulan

Apakah produk ini sesuai dengan manfaat yang dijanjikan?

Produk ini mengklaim manfaat/fungsinya untuk mencerahkan kulit, membersihkan pori-pori wajah, dan menyegarkan kulit. Oke, untuk klaim mencerahkan dan menyegarkan kulit memang tampak pada kulitku bila produk ini dipakai layaknya sebagai esens yang ditepuk-tepuk ke wajah. Kalau produk ini hanya dipakai sebagai toner, mungkin efek menyegarkan kulitnya tidak akan terlalu tampak.

Aku rasa efek cerah yang didapatkan pun lebih karena efek pemakaian produk ini yang difungsikan sebagai esens. Jadi, saat kulit dibasahi dan ditepuk-tepuk dengan produk ini, ya kulitku jadi tampak cerah karena ibaratnya si kulit mendapatkan kelembaban tambahan. Bayangkan saja seperti spons cuci piring yang kering, kalau spons dibasahi jadi tampak plump dan warnanya cerah kan? Nah, kurang lebih analoginya seperti itu.

Apakah produk ini menimbulkan reaksi tertentu?

Tidak. Aku tidak menemukan reaksi tertentu seperti kulit kemerahan, gatal-gatal, atau perih sesudah menggunakan produk ini.

Apa saja yang perlu diperhatikan saat menggunakan produk ini?

Sebaiknya tidak menggunakan produk ini sementara waktu saat kulit sedang berjerawat khususnya fungal acne (bruntusan). Selain itu, kulit yang sensitif terhadap bahan wewangian sebaiknya tidak menggunakan produk ini karena adanya bahan pewangi yang terkandung di dalamnya.

Bakal beli lagi apa ngga?

Tidak. Sebisa mungkin, aku masih ingin mencari toner non alkohol yang tidak mengandung pewangi atau aroma wangi yang cukup kuat.

Beli Dimana dan Harganya Berapa?

Toner ini bisa dibeli di Sociolla baik di toko offline maupun online. Toner berukuran 100 ml ini dibandrol seharga Rp 85.800,00.

Sekian ulasan kali ini, semoga membantu kamu yang tertarik untuk mencoba toner ini ya. Kalau ada pertanyaan atau tanggapan, feel free to ask! 🙂

See you on the next post!

 

You may also like...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.